RAKYAT PAPUA - Satelit konstelasi di orbit rendah (LEO) itu bukan sekedar skala regional, tapi memang harus sekalian global.
Tentunya posisi satelitnya tidak bisa statis relatif terhadap lokasi di bumi. Mereka terus bergerak mengelilingi bumi pada kecepatan orbit (orbital speed).
"Starlink atau ISP satelit orbit rendah (LEO) lain yang ingin memberikan servis internet 24/7 ya harus membuat konstelasi satelit dalam jumlah besar yang bisa terus menerus memberikan cakupan sinyal internet pada setiap titik layanan".
Baca Juga: Starlink Berbahaya Bagi Indonesia Dan Papua Pendalaman
Satelitnya boleh bergerak cepat mengorbit bumi, tapi harus terus ada satelit yang saling berotasi menggantikan transmisi sinyal koneksi kepada pelanggan.
"Stasiun bumi (ground station) secara merata yang menjadi tulang punggung koneksi satelit dengan jaringan internet bumi. Selain itu interkoneksi antar satelit via laser juga dibuat untuk melewati area yang tidak tersedia ground station atau jaringan ground station-nya relatif lambat".
Negara-negara lokasi ground station ini bisa digunakan sebagai daya tawar Starlink atau ISP satelit sejenis untuk membuka layanan di market lokasi tersebut. Semakin banyak ground station, kecepatan koneksi internet semakin tinggi dan latency semakin rendah.
"Tidak hanya itu saja, satelit Starlink dan ground stationnya bisa terus diupgrade secara kontinyu dan iteratif dengan cepat tanpa mengganggu sinyal pelanggan karena saking banyaknya".