RAKYAT PAPUA - Konflik bersenjata yang terjadi di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, telah memaksa sebagian besar warga sipil mengungsi demi mencari keamanan.
Konfrontasi antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, Organisasi Papua Merdeka atau TPN-PB OPM dengan Tentara Nasional Indonesia atau TNI bersama Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Polri, telah menciptakan ketegangan dan keresahan yang mendalam di kalangan warga setempat.
"Respons terhadap situasi ini tidak hanya datang dari pihak berwenang, tapi juga dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Paniai, yang telah mengambil langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak," katanya.
Situasi Pengungsian Warga di Distrik Bibida
Keadaan pengungsian warga di Distrik Bibida mencerminkan kondisi yang mendesak.Dengan jumlah pengungsi mencapai lebih dari seribu orang, yang tersebar di kampung-kampung terdekat, Gereja Katolik Paroki Salib Suci Madi telah menjadi tempat perlindungan utama bagi mereka.
Kondisi ini menunjukkan betapa parahnya dampak dari konflik bersenjata yang berlangsung selama sebulan ini.
Penyebab Konflik Bersenjata di Paniai
"Konflik ini bermula dari ketegangan lama antara TPN-PB OPM dengan pihak TNI dan Polri. Disputes over sovereignty and governance issues in the region have fueled this conflict, making it a complex challenge to resolve," ujarnya.
Kerumitan tersebut diperparah dengan adanya korban dari kalangan warga sipil, yang menuntut perhatian dan penyelesaian yang adil serta berkelanjutan dari semua pihak yang terlibat.