RAKYAT PAPUA - Di tengah keindahan alam Papua yang memukau, tersembunyi kisah pilu tentang kehilangan.Tidak hanya Kasuari dan Cendrawasih, dua ikon habitat alam Papua yang sedang berjuang untuk bertahan hidup karena kerusakan habitat, tetapi manusia di Papua juga menghadapi risiko yang serupa akibat hilangnya hutan sagu.
Kasuari dan Cendrawasih, simbol kekayaan biodiversitas Papua, kini menghadapi kepunahan.
Sementara itu, hilangnya hutan sagu menimbulkan dampak mendalam bagi kehidupan manusia di sana, mengancam warisan budaya dan ketahanan pangan lokal.
"Kehilangan habitat alam bagi Kasuari dan Cendrawasih memiliki konsekuensi langsung terhadap kelangsungan hidup mereka,"katanya.
Kerusakan habitat disebabkan oleh eksploitasi sumber daya alam, seperti penebangan liar dan pembukaan lahan untuk pertanian, mempersempit ruang hidup kedua spesies tersebut.
Akibatnya, populasi mereka semakin terdesak, mengurangi kemampuan reproduksi dan meningkatkan risiko kepunahan.
Hilangnya Hutan Sagu dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Manusia di Papua
Hutan sagu, sebagai salah satu sumber pangan utama masyarakat Papua, kini mengalami penyusutan area secara dramatis.
Hal ini tidak hanya mempengaruhi keamanan pangan lokal tapi juga mengikis lapisan budaya sosial di mana sagu menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari.