Network
/photo/2024/04/26/3512370569.jpg)
Sebelumnya, Masing - masing ketua cabang dan rombongannya mengunjungi di tiap rumah calon SPL. Hasil kunjungan itu dilaporkan ke sekertaris cabang untuk input data layak menjadi SPL. Kemudian semua itu dilaporkan lagi ke ketua pusat di Moanemani. Barulah tim dari pusat kembali mengunjungi ke tiap rumah calon SPL.
Setelah berhasil semua pekerjaan diatas maka calon SPL bisa turun Praktek 3 bulan. Kemudian setelah lalui praktek barulah menunggu hari untuk menerima sepasang Sapi.
Pagang lokal, pemeliharaan ternak, pembersihan lingkungan rumah red-. Semua itu dikembangkan melalui program P5L yakni, perikanan, peternakan, perkebunan, perkoperasian, pertukangan oleh para alumni sekolah P5L. Namun, Sayang sekali sekolah P5L di Moanemani ditutup entah mengapa. Terang Marius Bobii. Pungkasnya
Petrus Tekege Sekolah P5L di Moanemani, Kini Tinggal Nama
Rakyat Papua.com Sekolah Perikanan, Peternakan, Perkebunan, Perkoperasian, Pertanian, dan Pertukangan di Lapangan (SP5L) di Moanemani, Kini tinggal nama.
Rilisnya didapat wartawan rakyat papua.com dari Mateus Tekege S,Pd. Alias Anco-tex. Pada senin (22/04/2024)
Sekolah P5L tersebut terdapat tujuh belas (17) mata pelajaran yang diterima murid waktu itu diantaranya, P5L ditambah dengan pembelajaran tentang cara menanam tanaman Kopi, Buahan buahan, Sayur mayur juga cara menggunakan keuangan dan adminitrasi/ Laporan pertanggungjawaban "LPJ".
Selain mata pelajaran di atas, Siswa SP5L juga diajari tentang Ilmu pupuk cara pemakaian pupuk yang baik dan benar juga cara pembersihan lingkungan rumah yang baik dan benar.
Tekege menyebutkan, Pada waktu itu tahun 1960-an,1970-an,1980-an dan 1990-an yang menjadi Kepala sekolah P5L di Moanemani adalah: Thobias Giyai.
Staf Guru adalah: Guru Insinur Tebai, Guru Bruder Piet, Guru Makai. Guru Tigi. Yoseph Pekei. Pater Kleopas Guigrok dan tak bisa menyebutkan satu per/satu. Ucap Tekege yang pernah sekolah P5L di Moanemani selama 3 tahun mulai dari tahun 1983 sampai dengan 1986 itu.
