Brigadir Jenderal Inggris yang ditembak jatuh di atas langit Surabaya,

RAKYAT PAPUA - Brigadier Robert Guy Loder-Symonds. Sebenarnya ada beberapa kisah yang menjelaskan bagaimana jenderal Inggris ini akhirnya tewas, yang jelas dari beberapa kisah itu, ada satu kesimpulan yang sama, yaitu pesawat Di Havilland Mosquito yang itu tumpangi jatuh sesaat setelah lepas landas di Lanud Morokrembangan, Surabaya, pada 10 November 1945.

Kisah yang selama ini sering kita dengan, pesawat yang ia tumpangi berhasil dijatuhkan oleh pejuang Indonesia, tepatnya BPRI, yang bisa mengawaki meriam otomatis anti-pesawat jenis Bofors 40 eks-KNIL, yang didapatkan dari gudang senjata Don Bosco, bekas tentara Jepang.

Lokasinya, mereka berada di sekitar Stasiun Wates, kemudian melihat sebuah De Havilland Mosquito yang terbang cukup rendah untuk masuk sebagai sasaran tembak, meriam dibidik, ditembakkan, dan berhasil kena.

Baca Juga: Penetapan Keanggotaan Indonesia Pada Satgas Antipencucian Uang

Cerita dari pihak Inggris sendiri tetap menyatakan bahwa pesawatnya jatuh, menewaskan brigjen ini dan pilotnya, namun tidak menjelaskan jatuh karena apa, pokoknya sesaat setelah lepas landas, pesawatnya terbakar dan jatuh.

 Ini dianggap sebagai upaya Inggris untuk "tetap menjaga wibawa mereka dan moral prajurit" karena perang masih berlangsung. 

Jasad Brigjen Robert Guy Loder-Symonds sempat disemayamkan di Surabaya, sampai pada akhirnya dipindahkan ke Jakarta War Cemetery, Menteng Pulo, Jakarta Selatan, bersama dengan pilotnya.(*)