Inilah Kisah, Michael Jordan Berkulit Hitam Melewati Kehidupan Kemiskinan

- 28 Mei 2024, 12:04 WIB
Tampak Michael Jordan saat menceritakan tentang kehidupan yang ia melewati pahit dan manis
Tampak Michael Jordan saat menceritakan tentang kehidupan yang ia melewati pahit dan manis /Facebook /Rakyat Papua.com

RAKYAT PAPUA - Michael Jordan, berkulit hitam, lahir pada tahun 1963, di daerah kumuh Brooklyn, New York. Ia memiliki empat orang saudara, sementara upah ayahnya yang hanya sedikit tidak cukup untuk menafkahi keluarga.

Semenjak kecil, ia melewati kehidupannya dalam lingkungan miskin dan penuh diskriminasi, hingga ia sama sekali tidak bisa melihat harapan masa depannya.

Ketika ia berusia tiga belas tahun, ayahnya memberikan sehelai pakaian bekas kepadanya.

“Menurutmu, berapa nilai pakaian ini?” Jordan menjawab, “Mungkin 1 dollar.” Ayahnya kembali berkata, “Bisakah dijual seharga 2 dollar? Jika engkau berhasil menjualnya, berarti telah membantu ayah dan ibumu.” Jordan menganggukkan kepalanya, “Saya akan mencobanya, tapi belum tentu bisa berhasil.”

Baca Juga: Kepada yang tercinta, ayah di negeri tapal batas

 

Dengan hati-hati dicucinya pakaian itu hingga bersih. Karena tidak ada setrika untuk melicinkan pakaian, maka ia meratakan pakaian dengan sikat di atas papan datar, kemudian dijemur sampai kering. Keesokan harinya, dibawanya pakaian itu ke stasiun bawah tanah yang ramai, ditawarkannya hingga lebih dari enam jam. Akhirnya Jordan berhasil menjual pakaian itu. Kini ia memegang lembaran uang 2 dollar dan berlarilah ia pulang.

Setelah itu, setiap hari ia mencari pakaian bekas, lalu dirapikan kembali dan dijualnya di keramaian. 

Lebih dari sepuluh hari kemudian, ayahnya kembali menyerahkan sepotong pakaian bekas kepadanya, “Coba engkau pikirkan bagaimana caranya untuk menjual pakaian ini hingga seharga 20 dolar?

Halaman:

Editor: Amin Momiage

Sumber: Facebook kisah mistis pena hitam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah